saya tidak malu jika saya harus mengatakan bahwa saya belum pantas untuk dikatakan sebagai perempuan gunung, perempuan wamena, perempuan lembah baliem karena memang saya msih belum banyak belajar ttg kebudayaan saya. saya tidak terlalu mahir berbahasa daerah, saya tdk tau cara berkebun, saya tdk tau cara memelihara babi, dan saya belum sepenuhnya tau ttg kebudayaan saya sebagai org hubula terlebih khusus peran dan apa yang seharusnya saya tau/lakukan sebagai perempuan hubula. namun, dibalik semua itu saya msih punya niat yang teguh untuk terus belajar mengenai kebudayaan saya. saya mengatakan hal ini bukan untuk mempermalukan diri saya. dengan hal ini saya mau mengajak generasi muda, generasi zaman milenial untuk mau memperlajari budaya yang kita miliki terlebih khusus sebagai perempuan yang berbudaya. jangan malu untuk belajar. setidaknya apapun pelajaran yang kamu miliki akan menjadi modal sebagai orang yang berintelektual namun tdk lupa pada jati dirinya sebagai orang yang memiliki kebudayaan.
.
.
catatan gadis desa~
Salut putri papua lebih kusus pengunugan tengga
BalasHapusHormat, makasih atas dukungannya
HapusSalam dari saya,atas perkataan mu
BalasHapusIya salam juga
HapusKita tau tanam tumbuhan tapi tidak tau menyiramnya
BalasHapus